Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Senin, 20 Desember 2010

Biografi Funky Kopral



Funky Kopral: Gado-Gado tapi Jago


Album ‘Dadakan’
Funky Kopral adalah band gado – gado, dengan dukungan personil yang menyukai beragam jenis musik, “Tapi selama ini, kami tetap akur-akur saja. Kesukaan pada musik boleh berbeda, tapi pada saat berkarya, visi musik kami sudah satu, ” ujar Angga, vokalis.

Anak muda ini nge-rap pada sedikitnya 4 lagu, antaralain pada lagu ‘Depresi’, ‘Suntuk’ dan ‘Burn The Liar’. Lagu yang disebut terakhir, malah nyaris full rap. 

Padahal, Angga tak gemar benar pada musik rap, “Jaman ngeband pertamakali waktu masih di SMP, gue seneng bawain lagu-lagu Nirvana atau Oasis. Pokoknya, lagu-lagu yang lagi ngetop, waktu itu masih langka lagu rap, ” masih kata Angga.
Kristo dan Arlonsy mengaku, tak pernah mau tabrakan waktu main gitar secara barengan. Double lead guitar dalam formasi Funky Kopral bisa diakali, dengan membuat format aransemen yang memungkinkan masing – masing personil tetap berperan dominan, sambil menjaga ego. Hal itu tampak pada permainan duet gitar Kristo – Arlonsy pada lagu ‘Birokrasi’ dan ‘Masa Depan’. Di sana, permainan gitar keduanya terdengar saut-sautan, tapi tetap pada takaran harmoni musik yang terjaga. “Kalau dia lagi nge-lead, gue nge-rhythm.

Begitu sebaliknya. Ngapain harus merasa paling jago, honor mainnya sama ini, ” seloroh Kristo. Itulah asyiknya Funky Kopral. Dalam usia yang nyaris sepantar – antara kelas 2 dan 3 SMU – kecuali drummer Robbi yang sudah jadi mahasiswa, Funky Kopral gampang sekali menyatukan ide dan visi musik. Robbi adalah musisi tertua yang berasal dari Lampung.
Yang unik, Funky Kopral hanya menyodorkan 2 demo lagu waktu pertamakali datang ke pe- rusahaan rekaman ‘Universal Music Indonesia’, yakni lagu ‘Funchopat’ dan ‘Pesta Funky’.

Tatkala beberapa hari kemudian mereka diterima masuk ‘keluarga’ Universal tanpa audisi live lagi, “Kami kaget setengah mati. Suka bercampur panik. Masalahnya, terus terang saja, Funky Kopral waktu itu belum siap menggarap rekaman satu album, ” begitu bocoran berita dari Kristo.


Gado-gado & Supermarket
Bulan Maret 1999, mereka mulai masuk studio rekaman ‘Metro Music – Blackboard’, mengambil shift malam, biar tidak tabrakan dengan jadwal sekolah atau kuliah. Pekerjaan baru ini dirampungkan sepanjang 4 bulan, kira-kira dengan 35 shift. Yang membuat Funky Kopral agak lama masuk studio adalah, kekurang siapan mereka pada materi lagu dan aransemen.

“Jika mau jujur, sebenarnya kami belum puas benar dengan hasil album pertama. Tapi, secara konsep bermusik – terus terang – Funky Kopral memang sengaja membuat lagu yang tidak semba- rangan. Artinya, lagu-lagu Funky Kopral bukanlah lagu pasaran. Kami usahakan, jika orang dengar lagu Funky Kopral, ada sesuatu yang beda dari band lain, dan bisa menunjukkan skill bermain kami. Itulah kepuasan Funky Kopral di album pertama, di antara sejumlah kekurangan yang lainnya,” tambah Bondan.
Dari pengembaraan ber-musik mereka sejak awal main band yang rata-rata sejak SMP, ujungnya terbentuklah format musik gado-gado. Ada unsur rock, ada hard core, ada jazzy, rap, funky dan hip-hop. Kelak, setelah basis musik itu mereka olah, jadilah format musik Funky Kopral seperti sekarang. Mereka menyebutnya dengan musik supermarket. Di sana, ada banyak pilihan, tapi tetap mengacu ada style bermusik anak muda: badung, cenderung vulgar dan funky. Tegasnya, Funky Kopral pengen bilang : “Kami tidak fanatik pada aliran musik tertentu. Syukur jika musik Funky Kopral menjadi trend setter perkembangan musik anak muda di Indonesia, ” ujar Angga. Tapi, di ujung wawancara, Funky Kopral menyebut musik yang dimainkannya sebagai jenis musik Funkedhelic Rhythm and Distortion. Tentu saja ala Funky Kopral.

Lirik Menjadi Ciri
Kecuali jenis musik, lirik yang unik dan aktual juga menjadi ciri dari kekuatan bermusik Funky Kopral. ‘Funchopat’ misalnya, bercerita tentang seseorang (atau lebih) yang memiliki kepribadian ganda, tapi gayanya tetap funky, keren dan cool banget. Dalam liriknya seolah ada laki-laki yang disukai cewek, tapi belagak bego. Berdandan ala skater, tapi nggak bisa main skate. Lagu ‘Funchopat’ ini diunggulkan oleh eksekutif produsernya, dan dipilih sebagai single hit perdana. Video klipnya digarap oleh Oleg Sanchabakhtiar dari ‘Planet Design Indonesia’.

“Kami ngasih musik, sutradara ngasih visual. Kami bisa bekerja sama enak sekali dengan tim Mas Oleg. Video klipnya bertema skateboard, gerakan pemain skateboard-nya seirama dengan musiknya. Pemain skateboard-nya kami ambil dari anak-anak skate Kelapa Gading dan Senayan, lokasi syutingnya di Tanjung Priok, ” papar Angga.
Lalu, mari kita lihat lagu ‘Birokrasi’, yang ada bunyi gitar ‘saut-sautan’. Di sana Funky Kopral mengaku tidak mau menyinggung siapa-siapa. Juga bukan lagu kritik sosial. Funky Kopral tidak bermaksud menulis lagu untuk orang tertentu. Terserah, siapa yang merasa tersindir, silahkan bereaksi, “Kayaknya banyak orang birokrat yang cuek-cuek aja dengerin lagu macam itu. Kalau toh pesannya nggak sampai, ya nggak masalah, ” tambah Kristo.
Pada lagu ‘Suntuk’, Funky Kopral mencoba membedah sesuatu yang bersifat rutinitas. Pesan sosialnya ada pada unsur rapnya. Begitu seterusnya. Lalu, lagu apa yang paling punya tingkat kesulitan tinggi? Funky Kopral menganggap tak ada. Sebab semua lagu punya karakter berbeda, tingkat kesulitan tak sama pula. ‘Funchopat’, sulit untuk running bas gitarnya, sedang lagu ‘Birokrasi’ justru punya tingkat kesulitan pada isian double lead guitar-nya. Tapi, kalau ada yang tanya, lagu mana yang paling mereka sukai, awak Funky Kopral akan menjawab sama, “Funchopat”! Sebab Funchopat punya sejarah, karena lagu inilah yang paling awal didengar dan diterima produser eksekutif, ” ujar Angga sambil melepas tawa.
Satu hal yang tak kalah penting adalah, dalam pertunjukan live, Funky Kopral juga enak ditonton. Bergaya di depan kamera dalam penggarapan video klipnya pun, mereka terasa jago. Itu pula sebabnya, tanpa mau dianggap pongah, Funky Kopral memasang pesan “Dengarkan dulu, baru kasih komentar !” 


Kopral Yang Funky
Embrio Funky Kopral dibangun sejak tahun 1996, tatkala Arlonsy, Bondan dan Kristo membangun band semasa SMP. Mereka memang satu sekolah di Jakarta. Band tanpa nama itu bubar, pada saat mereka masuk SMU. Suatu hari, mereka punya kerinduan untuk main bareng lagi, dan akhirnya diambillah Angga dan Robbi. Sebelum itu, Bondan sempat ngeband sendiri bersama rekan-rekannya, bahkan ikut dalam kompetisi band Tawuran Levi’s 1998 di Jakarta.

Tatkala diujung November 1997 ‘band ABG’ ini harus main di kampus IKJ kompleks Taman Ismail Marzuki, di tengah jalan mereka berfikir masalah nama bandnya. Tiba-tiba Kristo nyeletuk, “Gimana kalau kopral aja. Setelah disambung-sambungin, kok pas juga. Kopral kan pangkat termuda di tentara, jadi sama dengan band kami yang baru menetas dan anggotanya masih muda-muda. Kemudian, kami hubungkan dengan gaya hidup dan musik kami yang pakai unsur funky. Jadinya artinya, kopral yang bergaya funky…he…he. Ada nggak ya kopral funky ?” canda Kristo. Maka, nama Funky Kopral mulai dipakai resmi pada tanggal 1 Desember 1997. Lucu juga…
Dengan nama inilah rezeki mereka mengalir lumayan deras. Sejak dirilisnya album Funky Kopral Oktober 1999 lalu dalam sebuah Temu Pers di Hard Rock CafĂ© (Jakarta), frekuensi show mereka mulai kenceng. Mereka menganggap pas bermain di tengah audiens anak muda yang mau mengapresiasi musik mereka yang kayak gado-gado dan super-market itu. Misalnya, November lalu mereka main untuk fansnya yang dikelola Radio Madama (Makasar), dengan jumlah audiens yang membludak. Dengan ‘HR’ antara 3 juta – 5 juta perak, Funky Kopral kini mulai mencicil untuk membenahi fasilitas peralatan sendiri.
Band ini juga dikenal sangat kooperatif. Jika di daerah tempat mereka main tak ada peralatan yang memadai sesuai raiders (permintaan peralatan) maka, Funky Kopral biasanya akan membawa peralatan musik sendiri, kecuali set drum dan tata suara, tentunya. Mereka hanya butuh dua ampli untuk dua gitarnya, dan sound engineer yang tanggap pada musik garapannya.

Untuk sementara, Funky Kopral ‘baru’ memiliki 2 orang roadies, “Selebihnya, jika kami main di luar Jawa yang harus memakai pesawat (terbang), biasanya hanya membawa satu orang roadie. Peralatan musik, ditenteng masing-masing oleh musisi. Kasihan promotor jika harus membayar uang tiket lagi, ” ujar Angga.
Armand Maulana dari GIGI berani berkomentar tentang Funky Kopral, “Mereka adalah band masa depan, baik untuk lagu ciptaannya maupun live performance-nya yang asyik !”


Funky Kopral adalah :

Anggara Mulia ( vokal ), lahir di Jakarta 5 Mei 1983. Bersama Funky Kopral, pernah memenangkan penghargaan Juara I Kompetisi Band ABA Pertiwi 1998 dan Juara I dan Favorit Tawuran Musik Levi’s 1998 (bersama Band SMU Islam Harapan Ibu ). Angga adalah murid SMU Islam Harapan Ibu.


Arlonsy Miraldi ( gitar / backing vokal ) dengan nama panggilan Oei / Oncy, lahir di Palu, 2 Oktober 1982. Pelajar SMU 86 ini memakai gitar Ibanez dan aksesori Boss.


Bondan Prakoso ( bas / backing vokal ), Jakarta 8 Mei 1982. Pelajar SMU Islam Harapan Ibu, pemakai bas Ibanez 4 strings dan 5 strings. Pernah jadi penyanyi anak-anak, bahkan sejak usia 5 tahun dan menghasilkan 8 album solo. Bondan pernah terpilih sebagai ‘best bassist’ pada Kompetisi Musik ABA Pertiwi 1998 dan Tawuran Musik Levi’s 1998. Kecuali menggemari ‘aliran’ hardcore, Bondan juga jadi ‘session man’ untuk sejumlah rekaman Blackboard.


Kristo Perwira (gitar), Jakarta 5 Agustus 1981, pelajar SMU 3 Setiabudi, pemakai gitar elektrik Jackson 6 strings dengan aksesoris Boss dan Jim Dunlop.


Bobbi Wibowo ( drummer ), Teluk Betung 7 September 1978, kini mahasiswa Universitas Lampung, jurusan Ekonomi Manajemen. Robbi adalah instruktur drum di Yayasan Musik Cressendo Lampung, tapi entah bagaimana lagi nasib kuliah dan pekerjaannya sebagai guru musik, pada saat ia rela ‘diculik’ memasuki formasi Funky Kopral pada hampir setahun terakhir ini.

Rezpector


1. REZPECTOR adalah tentang perTEMANan, perSAHABATan, dan perSAUDARAan di dalam suka maupun duka.
2. REZPECTOR bukan hanya sekedar Logo, gambar ataupun symbol-symbol lainnya, REZPECTOR berada didalam Darah dan Jiwa kami.
3. REZPECTOR tidak bisa di pecah belah oleh hal-hal yang berada pada konteks duniawi. Hanya kematian yang bisa memisahkan REZPECTOR. Respect Unity For All

Rezpect & Unity For All
Rezpector adalah sebuah tujuan
Rezpector adalah sebuah tindakan
Dan yang terpenting Rezpector adalah filosofi dan pengabdian

Juga berbagai rangkaian kata-kata tentang penafsiran Rezpector pada bermacam orang yang menyebut dirinya SEORANG REZPECTOR.

Kamis, 09 Desember 2010

Bondan Prakoso

Bondan Prakoso

Bondan Prakoso
Bondan Prakoso.jpg
Lahir Bondan Prakoso
8 Mei 1984
Bendera Indonesia Indonesia
Pekerjaan Penyanyi, Musikus
Tahun aktif 1988 - sekarang
Pasangan Margareth
Orang tua Lili Yulianingsih (ibu)
Sisco Batara (ayah)
Situs
@bf2b
Bondan Prakoso adalah pemusik Indonesia yang mengawali karier bermusik sebagai penyanyi cilik di tahun 80-an. Berkat album Si Lumba-lumba namanya melambung. Alumni D3 Sastra Belanda Universitas Indonesia ini memulai karier remaja dan dewasanya saat membentuk band Funky Kopral ditahun 1999 hingga tahun 2002. Kini ia membentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black.

Profil

Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.

Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassist, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.

Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.

Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari berbagai band di Indonesia seperti Thomas "GIGI", Rindra "[http://Padi Padi]", Bongky "BIP", Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung.

Kehidupan pribadi

Pada tanggal 17 Desember 2007, Bondan menikahi kekasihnya yang bernama Margareth atau yang akrab disapa Margie yang bertempat di Restoran Cibintung, Ciputat, Tangerang, dengan mas kawin berupa seperangkat alat salat dan 17 gram emas. Dan dikaruniai seorang putri yang bernama Kara Anabelle Prakoso.

Kasus

Tanggal 1 Mei 2011 Bondan dipolisikan atas penghinaan.

Diskografi

  • Solo
    • 8 buah album anak-anak (1988-1995)
    • Phsycadelic Sub Rythim (Bass Heroes)
  • Funky Kopral
    • Funchopat (1999)
    • Funkadelic Rhythm And Distortion (2000)
    • Misteri Cinta (kolaborasi dengan Setiawan Djodi;dirilis 2003)
  • Bondan Prakoso & Fade 2 Black
    • Respect (2005)
1.Please Dong Ahh(Bersama Rio Saharja)
2.Bunga
3.Feel's Like Home
4.Hidup Berawal Dari Mimpi
5.Siapa
6.Realistic
7.It's All About Soul(Bersama Rio Saharja)
8.Stay On The Line
9.Jazzy Tringual(Besama Rio Saharja)
10.1234
11.Cahya Cinta Sejati
    • Unity (2007)
1.Keroncong Protol
2.Xpresikan
3.Kau Puisi
4.Gusti Dewata Mulia Raya
5.Rock On The Beat
6.R.I.P(Rhyme In Peace)
7.Unity
8.Waktu
9.U'll Sorry
10.Rezpector
11.Last But Not Least
12.Wrong Way
13.Microphone XXX
    • For All (2010)
1. Ya Sudahlah
2. Good Time
3. Tetap Semangat
4. Sang Juara
5. Bumi ke Langit
6. Not With Me
7. S.O.S
8. For All
9. Terinjak Terhempas
10. Kita Selamanya
11. Tidurlah
 
back to top